Saturday 24 August 2019

Kesan Saat Naik Pesawat Garuda Indonesia

Pengalaman Naik Pesawat Garuda Indonesia

Mode transportasi udara kini banyak dipilih oleh masyarakat modern. Standar keamanan, efektifitas waktu menjadi pertimbangan utama orang memilih mode transportasi ini. Apalagi tarif pesawat yang semakin terjangkau, memberikan keleluasaan masyarakat untuk memilih maskapai mana yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dulu saya tak tahu ada banyak pilihan maskapai. Referensi saya hanyalah pesawat-pesawat yang sering  saya lihat wara wiri di angkasa di atas rumah saya. Karena kurangnya referensi tersebut, maka saat pertama kali harus naik pesawat saya hanya mengunjungi situs maskapai tersebut. Setelah beberapa kali terbang dan mencari-cari tiket sendiri, baru tahu kalau banyak maskapai lain yang juga bisa menjadi pilihan.

Pengalaman pertama selalu meninggalkan kesan yang sulit untuk dilupakan. Begitu juga dengan saya saat terbang rute Jogja-Palembang dengan  maskapai kebanggaan negeri yaitu Garuda Indonesia. Maskapai ini dikenal dengan manajemen yang baik dan memberikan layanan penuh ( full service ) untuk penumpangnya. Bagi anda yang sedang mencari-cari maskapai mungkin pengalaman saya ini bisa menambah referensi.

Rute Jogja-Palembang dengan Garuda Indonesia bukanlah penerbangan langsung. Penumpang harus transit di bandara Soekarno-Hatta dan menunggu untuk pesawat rute Jakarta-Palembang. Bagi yang sibuk transit ini mungkin buang-buang waktu, tetapi bagi saya yang waktu itu yang bepergian dalam suasana plesiran, transit menjadi sesuatu yang menyenangkan karena saya jadi tahu seperti apa Bandara Soekarno-Hatta, he.

Saat pertama kali itu bisa dibilang saya masih awam terbang. Saya belum tahu seluk beluk penerbangan dan aturan-aturan bagi penumpang pesawat. Akibat ketidaktahuan itu ada kejadian di mana saya membawa sesuatu yang dilarang dan disita petugas bandara, he.

Baca juga : Cerita Pertama Kali Naik Pesawat

Pengalaman kedua kali naik Garuda Indonesia Jogja-Palembang adalah ketika adik saya menikah. Kalau sebelumnya saya bersama adik saya yang mengurus segala sesuatunya, yang kedua ini sayalah yang mengurus tiket dan menghandle dokumen yang diperlukan. Sempat menyesal juga kenapa pas waktu pertama dulu saya cuman ngikut saja dan tidak mengamati dengan seksama proses-proses dari mulai cara pesan tiket dan selama di bandara.

Tapi untung adik saya juga membuatkan panduan agar saya tahu apa-apa yang yang harus dilalui dan yang tidak boleh terlewat. Selain itu saya juga banyak-banyak membaca artikel seputar pengalaman terbang untuk menambah pengetahuan saya. Akhirnya penerbangan berjalan lancar dan tidak kurang suatu apapun. Bahagia rasanya melihat bulik dan paklik saya bisa menikmati penerbangan dengan Garuda Indonesia.

Untuk yang ketiga kalinya, rute yang saya tempuh berbeda dengan sebelumnya. Karena saat itu saya menuju rumah kakak di Bengkulu. Rute Jogja-Bengkulu ini juga transit dulu di Jakarata selama 2 jam-an dan baru terbang lagi menuju Bandara Fatmawati-Soekarno. Sesuai yang tertulis di website Garuda, pada awalnya rute Jakarta-Bengkulu akan menggunakan pesawat CRJ. Tapi pada kenyataannya menggunakan pesawat yang lebih besar. Bisa jadi karena pas liburan penumpangnya ternyata lebih banyak dan pesawat diganti yang lebih besar. Dan memang saat itu saya lihat pesawat hampir penuh.

Pengalaman Naik Pesawat Garuda Indonesia
Pesawat CRJ ( sumber gambar : wikipedia )

Garuda Indonesia dikenal bagus manajemennya dan lebih tepat waktu. Untuk ketepatan waktu menurut saya belum 100 nilainya, he, karena saya juga pernah mengalami penundaan waktu saat naik Garuda.
Beberapa hal yang kami rasakan saat terbang bersama Garuda Indonesia :

1. check-in yang nyaman

Kenyamanan penumpang Garuda Indonesia dimulai ketika kita check-in. Konter check-in Garuda di Bandara Adi Sutjipto ini agak terpisah dari maskapai lainnya sehingga tidak crowded yang membuat kita lebih nyaman.

2. dapat snack, permen, koran

Ketika memasuki pesawat, penumpang akan disambut oleh pramugari yang dengan baki berisi permen dengan kemasan logo Garuda Indonesia. Boleh ambil satu atau banyak terserah kita, he. Selain itu kita juga dipersilahkan memilih surat kabar untuk dibaca-baca selama terbang. Tapi koran ini dipinjam saja lho ya, bukan dibawa pulang, he.

Pengalaman Naik Pesawat Garuda Indonesia

Terbang bersama Garuda terasa lebih asyik dengan snack dan minuman ala Garuda. Kalau permen bisa menemani berkegiatan di pesawat, maka snack ini lumayan untuk mengganjal perut ntuk penerbangan singkat saya. Selain air mineral, penumpang juga dipersilahkan untuk memilih minuman seperti teh, jus, kopi dan lainnya.

3. fasilitas hiburan video audio selama terbang

Sambil menikmati penerbangan penumpang dapat menikmati fasilitas hiburan dari layar sentuh yang ada di tiap kursi. Tapi saya sendiri belum pernah menggunakan layanan ini. Karena saya waktu itu belum familiar jadi malas utak-atiknya, he. Dan penerbangan saya cukup singkat sekitar 50 menit, jadi selesai makan snack biasanya tidak lama lagi pesawat akan bersiap-siap untuk mendarat. Jadi lebih suka membaca buku atau tidur-tidur ayam di pesawat.

Kesan Saat Naik Pesawat Garuda Indonesia
Pemandangan Laut Selatan Jawa dari jendela pesawat

4. kru pesawat yang elegan

Melihat bagaimana petugas konter check-in Garuda dan pramugarinya sudah membuat kita lebih nyaman. Mereka mengerjakan segala sesuatunya tidak tergesa-gesa namun selesai dengan efisien.

5. kompensasi jika ketinggalan pesawat

Ini yang mungkin melegakan bagi calon penumpang Garuda. Ketika penumpang yang terlambat sampai ke bandara dan ketinggalan pesawat, maka akan dicarikan seat di penerbangan selanjutnya dengan syarat tiket kita bukan tiket promo. Pada penerbangan bertarif rendah ketika kita ketinggalan pesawat maka tiket akan hangus dan harus beli lagi. Sayang, kan?

Baca juga : Tips dan Persiapan Naik Pesawat Terbang

Membandingkan pesawat dengan layanan penuh ( full service ) dengan penerbangan bertarif rendah ( low cost carrier ) pastinya tidak bijaksana, karena untuk mendapatkan kenyamanan tersebut kita harus membayar lebih mahal. Contohnya saja, kalau kita lihat harga tiket Garuda Jogja-Palembang untuk akhir bulan ini adalah sekitar 1,9 juta. Sedangkan untuk maskapai Lion Air pada jam yang hampir sama harga tiketnya kurang lebih 1,5 juta. Bedanya 400 ribu lho, he.

Mungkin ada kemudian menghitung apakah 400 ribu itu sepadan dengan apa yang kita dapat. Masing-masing orang bisa jadi punya penilaian sendiri. Snack dan hiburan mungkin memang tidak terlalu kita butuhkan. Apalagi untuk penerbangan singkat yang kurang dari satu jam. Namun selain itu track record maskapai juga perlu menjadi pertimbangan. Cerita saya saat naik salah satu maskapai rute Palembang ke Jogja berikut ini bisa jadi contohnya.

Berawal dari keterlambatan pesawat yang akan mengangkut kami dari Palembang ke Jakarta, kami terlambat sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Sehingga yang harusnya saya sudah boarding ke pesawat Jakarta-Jogja saya masih mengantri di loket transit untuk lapor, menuju gerbang keberangkatan yang pastinya butuh waktu tidak sebentar.

Dan benar saja saat saya menuju gate keberangkatan yang juga tidak dekat, terdengar panggilan terakhir untuk penumpang Jakarta-Jogja. Akhirnya kami harus berlari-lari untuk segera masuk ke pesawat. Saya kasihan dengan bapak dan ibu saya yang harus berlari-lari.
Sejauh ini saya tidak pernah mendengar hal serupa terjadi pada penerbangan dengan Garuda Indonesia. Kalaupun ada kita akan tenang karena kompensasi untuk keterlambatan.

Baca juga : Pengalaman Terbang Bersama NAM Air

Menurut saya penting bagi calon penumpang untuk mencari banyak referensi, agar bisa memilih pesawat sesuai dengan kebutuhan. Saya sendiri terakhir ke Palembang memilih menggunakan  penerbangan langsung dengan pesawat NAM Air karena lebih singkat waktunya dan lebih hemat biaya. Sayangnya Garuda Indonesia belum membuka rute satu jalur seperti ini, he.

8 comments:

  1. sejauh ini emg layanan Garuda masih paling ok. Meski tiketnya lebih mahal tapi sebanding dengan layanannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali. Semoga pelayanan Garuda terus lebih baik ke depannya.

      Delete
    2. sempat kesandung tuh karna vloger yang menayangkan daftar menu hanya tulis tangan heheeh

      Delete
    3. Ah iya, fakta yang unik itu he he.. Sayang harus berbuntut dengan pelaporan.

      Delete
  2. waah belum nyoba naik garuda.. masih nyoba yang lion air.. heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga segera bisa jalan-jalan ( eh, terbang ) naik Garuda Indonesia.
      Dan apapun maskapainya yang penting selamat sampai tujuan.

      Delete
  3. Replies
    1. iya betul, pesawat CRJ. Terimakasih banyak koreksinya, saya betulkan ya.

      Delete

Terimakasih telah berkunjung ke Yoen NgeBlog. Saya akan berusaha membalas komentar secepatnya.πŸ“πŸŒ»πŸŒΈπŸŒ»