Monday 15 January 2018

Pengalaman Membeli Template Blog Premium

Monday, January 15, 2018
Template blog bagi seorang blogger adalah ibarat kerangka rumah yang akan ia bangun dan tata sedemikian rupa agar para tamunya senang berkunjung. Karena ini pulalah saya dulu pernah lembur dan sangat gigih untuk bisa menaklukkan kode html agar tampilan blog saya enak dan layak dikunjungi. Meski kode html tak kunjung takluk dan saya akhirnya memakai template premium, tetapi sedikit ilmu mengenai kode html tersebut pada akhirnya sangat membantu saya memodifikasi tampilan blog saya.

Berawal dari ide di kepala ( = baca : angan-angan ) untuk berjualan di blog sehingga saya membeli template premium. Meski belum tahu mau berjualan apa, dan tak punya pengalaman berjualan tapi saya pikir tak ada salahnya kalau saya punya templatenya dulu. Eh, siapa tahu ada yang cocok dan saya benar-benar bisa berjualan di blog nantinya, he.

Tapi belum lagi mendapat template yang cocok untuk jualan, saya malah tergoda dengan banyak template cantik untuk blog saya. Salah satunya adalah sebuah template yang saat ini terpasang di blog pertama saya, Catatan Yoen. Dan begitulah, yang dituju belum didapatkan, malah mendapatkan yang lainnya.

Ada sedikit cerita saat saya membeli template tersebut. Ini adalah pertama kali saya membeli template premium. Sebelum-sebelumnya sering jjuga mengunjungi situs penyedia template tetapi mengunduh yang versi gratis, he. Nah, saya kesulitan menyelesaikan transaksi karena harga yang tercantum di sana adalah dalam mata uang dolar dan hanya bisa membayar dengan kartu kredit atau Paypal. Dan saya tidak mempunyai keduanya. Karena masalah pembayaran ini, pembelian template ini tertunda hingga beberapa waktu.

Pengalaman Membeli Template Blog Premium

Tapi ... selalu ada solusi. Saat mencari referensi tentang pembelian template premium, saya membaca sebuah tulisan dari seorang blogger yang bercerita tentang pengalamannya membeli template dengan bantuan jasa pembayaran Paypal. Dari tulisan tersebut saya baru mengetahui kalau ada jasa pembayaran Paypal.

Jasa pembayaran ini biasanya membantu mereka yang hendak berbelanja online ( misal di Amazon dot com atau Ebay ) tetapi tidak mempunyai kartu kredit atau akun Paypal. Dan belakangan baru saya tahu, ternyata banyak penyedia jasa seperti ini. Ah, ternyata saya kurang piknik, he. Penyedia jasa ini kebanyakan membuka lapaknya di Kaskus meski ada juga yang di blog pribadinya. Di sana kita dapat membaca ketentuan transaksi dan mendapatkan nomor kontak pemilik lapaknya.

Saya kemudian menghubungi nomor kontak yang ada di lapak tersebut dan menanyakan apakah masih bisa menerima order untuk pembelian template blog dengan Paypal. Ternyata adminnya masih aktif dan meminta saya mengirimkan link barang yang akan saya beli untuk dicek harganya. lalu saya diberikan totalan harga dalam mata uang rupiah untuk kita bayar dengan cara transfer.

Saya sempat khawatir bagaimana kalau ada penipuan dalam transaksi ini. Namun membaca beberapa testimoni dari pelanggan lain, sepertinya tak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan saya pikir kalaupun saya tertipu, maka saya akan dirugikan sebanyak harga template ( 9,5 dolar ) plus ongkos jasa pembelian. Risiko yang masih bisa ditanggung, he.

Ada hal lain lagi yang mengganjal pikiran saya waktu itu. Berbeda dengan barang belanjaan lain ( misal alat elektronik, sepatu, tas atau barang lain ), yang saya beli ini adalah template blog yang berbentuk file pdf. File tersebut bisa saja dicopy ( tercopy ) bila harus melalui pihak ketiga. Karena itu sebelum saya transfer, saya menanyakan apakah file template-nya bisa langsung dikirim ke email saya. Dan ternyata hal tersebut bisa dilakukan. Jadi dalam transaksinya, agen penyedia jasa memakai email saya untuk alamat pengiriman template yang saya pesan.

Untuk transaksi saya kemarin prosesnya cepat. Begitu saya konfirmasi bahwa saya sudah transfer ( dengan mengirimkan screenshot transfernya ), beberapa menit kemudian saya sudah menerima email yang berisi file template yang saya beli. Dan email ini dikirim langsung dari pihak penjual templatenya.

Pengalaman Membeli Template Blog Premium

Dari pembelian kemarin saya mendapat 5 file pdf  yang berisi file yang sama. Mungkin maksudnya untuk cadangan ya. Karena saat kita utak-atik template, bisa saja terjadi kesalahan yang sulit dipulihkan lagi. Apalagi yang masih belajar kode html seperti saya, he.

Demikian pengalaman saya membeli template premium dengan jasa pembayaran Paypal. Semoga bisa menjadi pencerahan untuk yang sedang mencari-cari template premium tetapi kesulitan saat harus membayar dengan kartu kredit atau Paypal.

Monday 1 January 2018

Pengalaman Terbang Bersama NAM Air

Monday, January 01, 2018
Pengalaman Terbang Bersama NAM Air

Bagi anda yang sering melakukan perjalanan jauh, naik pesawat mungkin bukan hal yang asing lagi. Tapi bagi mereka yang baru pertama-tama mau naik pesawat mungkin informasi seputar pengalaman terbang bisa bermanfaat untuk menambah referensi. Seperti pengalaman saya ini saat bulan kemarin berlibur ke tempat saudara saya di Sumatera dengan pesawat NAM Air.
 
Karena sudah beberapa kali pergi ke sana, saya sudah punya gambaran maskapai mana saja yang terbang ke Palembang. Tetapi kali ini ada yang beda. Kalau sebelumnya kami biasa naik pesawat yang transit dulu di Jakarta, kini ada pilihan baru yakni penerbangan langsung Yogyakarta-Palembang.

Banyaknya pilihan maskapai ini, sempat membuat saya bingung mau pilih yang mana. Yang ada di pikiran saya sih naik pesawat maskapai full service seperti Garuda Indonesia dengan suguhan snack dan minuman yang sejenak menemani menghabiskan waktu hingga pesawat mendarat. Meski untuk kenyamanan tersebut saya harus merogoh kocek lebih dalam, saya sih oke saja. Meski tetap nyari promo atau yang termurah, he ..

Namun impian saya tampaknya bertepuk sebelah tangan karena ayah dan ibu rupanya lebih tertarik dengan pesawat yang terbang langsung ( tidak transit ) dengan pertimbangan lebih cepat sampai dan tidak capek. Wah, kalau sudah begini ngalamat gagal rencana saya terbang naik Garuda Indonesia, he ...

Pengalaman Terbang Bersama NAM Air
e-ticket
Semakin dekat dengan waktu berangkat, akhirnya diputuskan kami ke Palembang dengan pesawat NAM Air. Tiket untuk berangkat dibelikan oleh adik saya dan tiket pulangnya saya beli.

Karena saat ini layanan tiket pesawat menggunakan sistem elektronik ( e-ticket ) maka data penumpang sudah tercatat di website maskapai sejak kita booking tiket secara online. Adik saya yang membelikan tiketnya mengirim file pdf e-tiket tersebut melalui pesan chatting. Untuk check-in, saya cukup menunjukkan file tersebut kepada petugas check in di bandara. Begitu juga saat kami masuk ke area check in, saya cukup menunjukkan file tersebut pada petugas keamanan bandara.

Baca juga : Seputar E-ticket Pesawat Terbang

Seperti biasa saya berangkat gasik supaya tidak grudakan saat harus mengantri di loket check in. Untuk penerbangan dengan NAM Air ini para penumpang diberangkatkan dari terminal B Bandara Adisucipto. Ini pertama kalinya saya terbang dari terminal B. Sebelum-sebelumnya kalau ke Palembang, pesawat yang saya naiki berangkat dari terminal A.

Suasana di loket check in pagi itu sangat sibuk. Selain NAM AIR, loket maskapai lain juga sudah buka dan penuh antrian. Lumayan sibuk juga karena barang bawaan saya ada 6 item yang ternyata setelah ditimbang beratnya 50 kg lebih, he. Dan karena sibuknya mengatur barang titipan bagasi tersebut, saya tak sempat minta agar kami bisa duduk berjejer. Tapi waktu saya lihat boarding pass nya, ternyata kami bertiga sudah diatur duduk sederet. Setelah proses check in selesai saya menunggu di ruang tunggu sambil melihat-lihat suasana di terminal B yang baru beroperasi sejak 2015 ini.

Kami boarding sekitar pukul 10.20 WIB. Mundur beberapa menit saja dari jadwal yang seharusnya. Masih terhitung wajar sih kalau hanya beberapa menit. Yang lebih lama dari ini .. banyak, he. Saya tadinya mengira pesawat kami parkirnya tak terlalu jauh dari gate. Ternyata pesawat kami parkirnya di depan terminal A. Lumayan juga nih jalannya ...

Pengalaman Terbang Bersama NAM Air
menuju NAM Air ...

Tak ada aral yang berarti saat pesawat ini take off. Setelah saat-saat penting terlewati dan daratan yang semakin lama semakin menghilang, pesawat mulai stabil. Waktu itu langit berawan. Awan putih dan sesekali langit biru menjadi pemandangan dari jendela pesawat.

Ada yang luput dari perhatian saya, bahwa ternyata penerbangan NAM Air memberikan snack selama terbang. Sebenarnya fasilitas snack dan bagasi ini tertera pada e-tiket tapi saya kurang memperhatikan ada tulisan snack nya. Makanya saya surprise waktu pramugari membagi-bagikan snack dan minuman. Roti manis dan air mineral ini mungkin tidak mahal tapi lumayanlah menjaga mulut saya tetap mengunyah dan mengurangi tekanan di tuba eustachius saya.

Pengalaman Terbang Bersama NAM Air

Penerbangan Yogyakarta - Palembang dengan NAM Air ini memakan waktu sekitar 1 jam 20 menit. Meski cuaca sedang hujan di beberapa tempat, penerbangan kami cukup lancar tanpa ada guncangan yang berarti. Lega sekali saat melihat ke bawah terlihat kelokan-kelokan seperti sebuah sungai besar. Saya pikir itu pasti sungai Musi. Tapi lama-lama saya ragu. Ah entahlah ... Yang jelas pesawat kami ini kini berada di atas Pulau Sumatera.

Baca juga : Tips Pertama kali Naik Pesawat Terbang

Pesawat kami mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II pada sekitar jam 12.00. Cuaca di Palembang sangat panas. Setelah mengambil barang bagasi, kami segera menemui adik saya dan keponakan yang sudah menunggu di luar.

Pengalaman Terbang Bersama NAM Air

Untuk pertama kali ini saya mendapatkan kesan yang cukup baik dengan pelayanan NAM Air. Bukan hanya pemberian snack selama terbang saja yang membuat penerbangan ini punya nilai lebih, tetapi di NAM Air ini pula saya pertama kali melihat pramugari Indonesia mengenakan jilbab. Salut deh buat NAM Air. Dan kesan yang baik ini membuat kami percaya untuk terbang lagi dengan NAM Air saat kembali ke Jogja.