Friday 31 May 2019

Syarat-Syarat Pakaian Wanita Muslimah

Friday, May 31, 2019

Melihat tren busana muslimah belakangan ini kadang membuat saya prihatin. Banyak di antara para perancang mode yang membuat jilbab dan pakaian muslimah tanpa merujuk kepada ketentuan syariat. Dan bukan hanya pakaian sehari-hari saja, pakaian yang dikenakan untuk sholat seperti mukena pun, tak lepas dari kreasi demi menarik selera pasar.

Sayangnya banyak sekali wanita muslimah yang belum sepenuhnya mengetahui seperti apa berpakaian yang sesuai dengan syariat.
Berikut ini adalah penjelasan secara ringkas mengenai syarat-syarat jilbab yang sesuai dengan syariat :
  1. Menutup seluruh badan
  2. Tidak diberi hiasan-hiasan hingga mengundang pria untuk melihatnya.
    Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman :
    ”Katakanlah ( ya Muhammad ) kepada wanita-wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menundukkan pandangan mata dan menjaga kemaluan mereka, dan jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang biasa nampak darinya. Hendaklah mereka meletakkan dan menjulurkan kerudung di atas kerah baju mereka ( dada-dada mereka )…  ( QS An-Nuur : 31 )
  3. Tebal / tidak tipis
    Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
    ”Akan ada nanti dikalangan umatku para wanita yang berpakaian tapi hakikatnya mereka telanjang…Kemudian beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ”…laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka itu terlaknat .”( HR Ath Thabrani dalam Al Mu’jamush Shaghir dengan sanad yang shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Albani dalam kitab beliau Jilbab Mar’ah Al Muslimah )

    Kata Ibnu Abdil Baar rahimahullah : “Yang dimaksud Nabi shalaallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya ( di atas ) adalah para wanita yang mengenakan pakaian dari bahan yang tipis yang menerawangkan bentuk badan dan tidak menutupinya, maka wanita seperti ini istilahnya saja mereka berpakaian tapi hakikatnya mereka telanjang."
  4. Lebar tidak sempit
    Usamah bin Zaid radhiallahu ‘anhuma berkata Rasulullah shalaallahu ‘alaihi wa sallam memakaikan aku pakaian Qibthiyah yang tebal yang dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau maka aku memakaikan pakaian itu kepada istriku. Suatu ketika beliau shalaallahu ‘alaihi wa sallam bertanya : “Mengapa engkau tidak memakai pakaian Qibthiyah itu ? 
    Aku menjawab : “Aku berikan kepada istriku”.
    Beliau berkata : “Perintahkan istrimu agar ia memakai kain penutup setelah memakai pakaian tersebut karena aku khawatir pakaian itu akan menggambarkan bentuk tubuhnya."
    ( Diriwayatkan oleh Adl Dliya al Maqdisi, Ahmad dan Baihaqi dengan sanad hasan, kata Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Jilbab, hal 131 )
  5. Tidak diberi wangi-wangian
    Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda :
    ”Wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu ia melewati sekelompok orang agar mereka mencium wanginya maka wanita itu pezina."( HR. An Nasai, Abu Daud dan lainnya dengan isnad hasan kata syaikh Al-Albani dalam Jilbab, hal. 137 )
  6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
    Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengatakan : Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam  melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.
    ( HR Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Jilbab, hal. 141 )
  7. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
    Karena Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak sabdanya memerintahkan kita untuk menyelisihi orang-orang kafir dan tidak menyerupai mereka dalam hal ibadah, hari raya/perayaan ataupun pakaian khas mereka.
  8. Bukan merupakan pakaian untuk ketenaran
    Yakni pakaian yang dikenakan dengan tujuan agar terkenal di kalangan manusia, sama saja apakah pakaian itu mahal /mewah dengan maksud untuk menyombongkan diri di dunia atau pakaian yang jelek yang dikenakan dengan maksud untuk menampakkan kezuhudan dan riya'.
    Berkata Ibnu Atsir : pakaian yang dikenakan itu masyhur di kalangan manusia karena warnanya berbeda dengan warna-warna pakaian mereka hingga manusia mengangkat pandangan ke arahnya jadilah orang tadi merasa bangga diri dan sombong.
    Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallaam bersabda  :
    Siapa yang memakai pakaian untuk ketenaran di dunia maka Allah akan memakaikannya pakaian kehinaan pada hari kiamat kemudian dinyalakan api padanya."
    ( HR Abu Daud, Ibnu Majah dengan isnad hasan kata Syaikh Al-Albani dalam Jilbab, hal. 213 )
Demikian syarat-syarat jilbab muslimah. Semoga menjadi pengingat untuk kita dalam menjalankan kewajibanNya.

( Dinukil dari Jilbab Mar’ah Al Muslimah, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani | Majalah AsySyariah no 03/I/JUNI 2003 )

Sunday 19 May 2019

Tip Berpuasa Sehat di Bulan Ramadan

Sunday, May 19, 2019
Tip Puasa Sehat Ramadan
Ilustrasi via Pixabay
Tak terasa nanti malam kita sudah masuk tanggal 15 Ramadan. Puasa memang tidak terasa berat jika mampu mengisinya dengan hal-hal bermanfaat. Dan sebaliknya jika kita malas-malasan waktu terasa berjalan sangat lama.

Pada bulan puasa ini pola kegiatan sehari-hari sedikit banyak akan berubah. Rasa ngantuk, lemes dan sedikit hilang konsentrasi yang kadarnya bisa berbeda-beda pada tiap orang. Ini karena intensitas ibadah kita pada malam hari yang lebih banyak sehingga berefek pada siang harinya. Ada yang tempat kerjanya memberikan pengurangan jam kerja sehingga ada tambahan waktu untuk kegiatan di rumah. Namun ada juga yang saat puasa justru banyak lemburnya untuk meningkatkan pendapatan. Kalau sudah begini harus pintar-pintar mengatur waktu dan menjaga kondisi selama puasa.

Berikut ini beberapa tip agar kita tetap sehat selama puasa :
1. Akhirkanlah sahur menjelang imsak.
Merupakan pengamalan sunnah Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam. Anas radhiallahu ‘anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu :
“Kami makan sahur bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, kemudian beliau shalat.” Aku tanyakan ( kata Anas ), “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur ?” Zaid menjawab, “Kira-kira 50 ayat membaca al Quran”.

Perintah di atas sangat ditekankan untuk dilaksanakan, terlihat dari hadits-hadits yang menunjukkan tentang perintah dan keutamaan dari sahur tersebut.
Jadi jangan sepelekan sahur ya.

2. Sahurlah dengan menu seimbang, lengkapi dengan buah dan sayur. Sayur dan buah merupakan sumber serat dan vitamin yang membantu pencernaan.

3. Minumlah air putih dalam jumlah cukup saat sahur, karena selama kurang lebih 12 jam  kita tidak akan mendapat asupan cairan. Asupan cairan ini tidak hanya di dapat dari minuman tetapi juga dari buah-buahan seperti melon, semangka, jambu air, mentimun. Selain kandungan airnnya buah-buahan tersebut juga mengandung serat, vitamin dan mineral yang sangat menunjang metabolisme tubuh.

4. Segeralah berbuka bila waktunya sudah tiba, jangan menunda-nunda.
Ini merupakan pengamalan sunnah Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam. Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka”.

Bila anda dalam perjalanan biasakan untuk membawa persediaan snack atau minuman, agar dapat berbuka tepat pada waktunya.

5. Berbuka dengan makanan yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam.
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, ( ia berkata ) :
“Adalah Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah ( ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan korma kering ( tamr ), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air”.

6. Berbukalah dengan makanan yang dapat menggantikan cairan dan elektrolit tubuh.
Slogan yang sering kita dengar 'berbukalah dengan yang manis' tidaklah sepenuhnya benar. Ketika seharian tubuh kita tidak mendapatkan asupan nutrisi dan tiba-tiba kita mengkonsumsi makanan manis apalagi dalam jumlah banyak, maka kadar gula darah akan  naik secara drastis dan hal tersebut ddapat memperberat kerja dari hormon  insulin.

Sebaiknya berbuka dengan buah yang mengandung zat pengganti cairan dan elektrolit tubuh. Blewah yang diberi perasan jeruk limau bisa menjadi salah satu alternatif pilihan. Buah kurma terbukti mengandung elektrolit dan pengganti energi yang baik. Jus buah dari buah-buahan yang tidak terlalu asam pun baik sebagai pilihan.

7. Puasa bagi penderita maag
Bagi penderita maag, pilihlah makanan yang bertekstur lembut sehingga aman bagi lambung. Sehabis menyantap sahur jangan langsung tidur terlentang yang akan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan mual.

Pada prinsipnya lambung ini mempunyai pelindung untuk menetralisir asam lambung itu sendiri. Tapi ada beberapa faktor lain yang menyebabkan asam lambung ini kadang-kadang menimbulkan keluhan sakit. Mintalah saran dokter untuk mengkonsumsi obat rutin pada saat sahur.

8. Puasa bagi penderita diabetes
Bagi anda yang menderita penyakit diabetes, sebaiknya sahur dengan menu karbohidrat kompleks yang  mana penyerapannya akan berlangsung perlahan. Selain itu dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan  kaya serat  dan  protein.

Pantau gula darah anda secara berkala. Dan penting untuk mengenali tanda-tanda turunnya gula darah seperti keringat dingin dan terus mengantuk. Akan sangat bagus bila penderita gula darah memiliki alat cek gula darah untuk mengetahui kadar gula darah dalam kondisi darurat. Bila terjadi kadar gula darah turun pertolongan pertama bisa dilakukan dengan minum manis agar kondisi turunnya kadar gula tidak memberat.

Demikian beberapa tip agar puasa tetap lancar dan sehat. Selamat berpuasa!

Tuesday 7 May 2019

Kenangan Masa Kecil Saat Ramadhan

Tuesday, May 07, 2019
Ramadhan sudah tiba. Bulan yang penuh semarak kegiatan ibadah ini selalu ditunggu oleh semua. Buktinya H-1 sebelum masuk bulan ramadhan supermarket pada ramai. Pastinya mereka ingin mempersiapkan semuanya saat ramadhan. Termasuk saya juga yang akhirnya ikut meramaikan karena dipeseni ibu saya untuk membeli bahan-bahan untuk persiapan sahur pertama, he.

Semarak bulan ramadhan ini terlihat juga dari agenda-agenda yang ada di masjid-masjid. Dari mulai sholat taraweh, takjilan, buka bersama dan ada juga even seperti lomba adzan, lomba hafalan dan kegiatan sosial lain. Jika dibanding dengan jaman saya kecil dulu, kegiatan ramadhan sekarang ini jauh lebih banyak dan meriah. Namun apapun kegiatannya, semangat dan kegembiraannya tetap sama. Semangat untuk bermain bersama teman-teman sepermainan, ngaji bersama dan pastinya berbuka puasa bersama.

Kenangan Masa Kecil Saat Ramadhan
wedang bajigur

Seperti halnya sekarang, dulu di kampung saya juga selalu diadakan buka puasa bersama atau takjilan. Nah, sebelum waktu berbuka tiba biasanya akan diisi dengan pengajian menjelang berbuka. Pengajian ini biasanya diisi oleh takmir masjid sendiri dan kadang-kadang diisi pengasuh dari luar.

Yang istimewa takjilan ini adalah menu takjilnya. Berbeda dengan menu berbuka sekarang yang berupa makanan besar atau snack yang mengenyangkan, menu berbuka kami adalah minuman tradisioal bajigur. Minuman bajigur ini dibuat oleh masing-masing rumah sesuai jadwal yang telah dibuat. Di tempat saya dulu, kami jarang berbuka dengan snack karena di tempat saya dulu snack ini diperuntukkan bagi yang tadarus Al Quran pada malam harinya. Tapi pernah juga sih ada snacknya, kalau pas nemu hari spesial, he.

Bajigur di jaman saya itu bahannya sangat simpel saja yaitu santan encer yang dimasak bersama gula merah. Ke dalam bajigur ini ditambahkan potonngan kelapa muda. Sesekali ada yang menambahkan kolang-kaling tetapi yang paling sering adalah kelapa muda. Bajigur ini memang dimasak mendekati waktu berbuka sehingga saat disajikan masih panas atau hangat. Sekilas sederhana namun minuman ini terasa nikmat sekali. Apalagi bila kita mendapatkan potongan kelapa yang cukup banyak, hmm... bahagia rasanya.

Yang namanya anak-anak pasti tak lepas dari kenakalan. Saat sholat taraweh ada saja yang membuat kami sibuk sendiri. Kadang-kadang kami tertawa cekikikan karena saling menggoda antar teman atau karena sebab lainnya. Pernah juga pas waktunya kultum kami tidak mendengarkan kultum dan malah pergi ke warung untuk jajan bakmi goreng.

Setelah besar seperti sekarang kadang senyum sendiri kalau teringat tingkah kita waktu itu. Tapi ada satu kesan bahwa meski sering bertingkah dan nakal, tetapi kami merasa dibebaskan untuk berekpresi dan menikmati masa-masa kecil itu. Bisa jadi hal itu yang membuat kami bahagia dan meninggalkan kesan hingga saat ini.