Monday 11 December 2017

Permak Atau Vermak ?

Permak memermak baju sepertinya tak asing lagi saat ini. Kalau dulu yang lazim dipermak adalah celana jeans, sekarang sepertinya semua jenis jahitan yang kurang pas ukurannya bisa dibawa ke tukang permak. Baju, celana, rok bawahan dan lainnya. Bahkan belum lama ini saya melihat ada ibu-ibu membawa spreinya untuk dipermak, he.


Sebelum cerita tentang permak, mana sih kata yang benar, permak ataukah vermak?

Permak Atau Vermak ?

Bila kita lihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia kita tidak menemukan kata 'vermak'. Yang ada di sana adalah kata 'permak' yang salah satu artinya : merombak ( agar dapat dimanfaatkan kembali, misalnya pakaian ). Arti lainnya adalah : mengubah dari bentuk atau keadaan asli menjadi bentuk baru. Dan dapat diartikan pula 'memukuli dan menyiksa'. Duh ... yang terakhir ini kok beda sekali ya artinya, he.

Saya mengenal permak memermak baju ini saat seragam dinas yang saya terima dari kantor sering tidak pas alias terlalu besar. Mungkin karena postur saya yang memang tidak ideal ( = terlalu kurus) maka penjahitnya lebih memilih melebihi ukurannya. Alhasil bajunya jadi longgar. Dan akhirnya harus mampir dulu ke tukang permak.

Baca juga  :  Pentingnya Menjaga BB Ideal

Setelah familiar dengan tukang permak ini, saya mulai sering memermak baju-baju selain seragam. Biasanya baju yang tidak pas itu adalah baju yang beli langsung jadi. Baju-baju ini biasanya memakai ukuran standar S. M, L dan XL. Kadang-kadang malah satu ukuran ( all size ). Nah karena badan saya tidak ideal, sulit bagi saya untuk mencari yang pas. Kalau lingkar badannya pas, panjangnya kurang. Kebalikannya kalau ukuran panjangnya pas, lingkar badannya terlalu besar. Tapi karena sudah sreg dengan modelnya akhirnya tetap dibeli dan mampir dulu di tukang permak.

Untungnya di Jogja ini tak sulit mencari tukang permak. Banyak tukang jahit yang menerima permak baju. Dari penjahit rumahan hingga yang membuka kios khusus permak. Bahkan di sekitaran kampus UGM ada satu los kios yang khusus melayani permak pakaian. Karena letaknya strategis di pinggir jalan dan ada di wilayah kampus kios-kios ini jadi tujuan mereka yang membutuhkan. Menurut saya layanannya cukup memuaskan. Meski tarif sedikit mahal tapi bisa sehari jadi.

Nah, tempat permak langganan saya malah lebih banyak lagi layanannya. Selain melayani permak baju juga menerima jahitan baju, woolsum dan jahitan kerudung.

Layanan jahitan kerudung ini sangat membantu para muslimah tentunya. Karena kerudung dengan pad itu harus pas ukurannya. Kalau tidak pas jadinya tidak nyaman kalau dipakai. Dan untuk jahitan kerudung ini tidak semua tukang permak bisa mengerjakan lho karena memang tidak semua bisa menjahit model kerudung yang ada pad nya.

Kalau saya mungkin agak unik. Kalau mau njahitin kerudung saya biasanya beli kain sendiri, dipotong sendiri sesuai keinginan dan sekaligus membuat contoh pad sesuai ukuran saya.Nah nanti tinggal antar ke tempat permak langganan saya tersebut. Dengan biaya Rp 30.000 saya sudah punya kerudung baru dengan pad yang pas untuk kepala saya.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung ke Yoen NgeBlog. Saya akan berusaha membalas komentar secepatnya.πŸ“πŸŒ»πŸŒΈπŸŒ»