Thursday 27 June 2019

Definisi Jahiliyyah

Thursday, June 27, 2019

Jahiliyyah berasal dari kata al-jahl yang berarti bodoh. Jaman jahiliyyah adalah jaman kebodohan. Dalam istilah syariat, jaman jahiliyyah adalah kebodohan yang ada pada orang-orang Arab sebelum Islam datang, berupa kebodohan terhadap Allah, para rasul-Nya dan syariat-Nya.

Kebodohan yang dimaksud  mencakup beberapa hal :
  1. tidak tahu yang haq
  2. meyakini lawan dari al-haq
  3. mengatakan sesuatu yang tidak benar, baik dia tahu kebenaran atau tidak.
  4. semua hal yang menyelisihi apa yang dibawa oleh Rasul, termasuk Yahudi dan Nasrani

Jahiliyyah ada dua macam :

Pertama adalah jahiliyyah 'ammah atau muthlaqah yang sifatnya menyeluruh.
Jahiliyyah 'ammah terjadi pada jaman sebelum datangnya Islam. Dengan datangnya Islam maka jahiliyyah 'ammah ini terhapus. Karena tidak mungkin di suatu waktu setelah datangnya Islam, manusia di seluruh belahan bumi ini dalam keadaan jahiliyyah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Akan tetap ada sekelompok dari umatku yang nampak di atas yang haq tidak memudharatkan mereka orang yang mengacuhkan mereka, ssmpai datang peritah Allah sedang mereka tetap dalam keadaan demikian. ( Shahih, HR. Muslim dari Tsauban ).


Kedua, jahilliyyah muqoyyadah yang sifatnya terkait, baik terkait dengan tempat, seseorang atau kelompok manusia.
Jahiliyyah muqoyyadah  masih ada di sebagian umat ini.
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Ada empat perkara pada umatku yang termasuk karakter jahiliyyah, yang mereka tidak akan meninggalkannya : berbangga dengan nasab, mencela nasab, meminta hujan dengan bintang dan meratapi mayat." ( Shahih, HR. Muslim dari Abu Malik Al-Asy'ari )

Kesimpulan :
Kita tidak boleh mensifati umat setelah datangnya Islam dengan sifat jahiliyyah yang mutlak. Misalnya dengan mengatakan bahwa jaman ini adalah jaman jahiliyyah atau abad ini adalah abad jahiliyyah. Dibolehkan kita mensifati dengan sifat jahiliyyah yang terkait ( muqoyyadah ), misalnya orang itu mempunyai sifat jahiliyyah atau kampung ini adalah kampung jahiliyyah. Tentunya hal ini jika keadaan orang atau kampung tersebut memang demikian.

( Sumber : Majalah Syariah , Syawal 1424 H )

Saturday 15 June 2019

Handphoneku dari Masa ke Masa

Saturday, June 15, 2019
Waktu berubah manusia berubah. Salah satu perubahan yang terlihat adalah cara dan alat berkomunikasi yang mengikuti perkembangan teknologi. Dulu saya berkomunikasi dengan surat yang ditulis tangan. Selain itu ada telepon wartel yang menghubungkan saya dengan saudara-saudara di seberang pulau. Setelah itu kami sempat menikmati saluran telepon rumah dari Telkom Flexi selama beberapa waktu. Dan saat ini saya bisa chatting dengan saudara-saudara yang tinggal di seberang pulau. Sebuah nikmat teknologi yang harus disyukuri.

Sebagai orang awam yang tidak tahu menahu tentang teknologi, referensi saya saat membeli handphone adalah testimoni teman-teman dan ulasan dari tabloid handphone. Selain dua hal itu ada satu pertimbangan lagi pastinya, yaitu kemampuan kantong saya, he.

Dan inilah cerita tentang beberapa handphone yang pernah saya pakai.
Handphone pertama saya adalah Samsung C200. Dengan ukuran layar 1,6 inchi handphone ini sangat mungil bila dibandingkan dengan handphone jaman sekarang. Meski mungil Samsung C200 ini bisa menyimpan ribuan nomer kontak dan sudah bisa koneksi internet. Waktu itu sudah berasa keren bisa internetan padahal cuma mengunduh nada dering dan gambar wallpaper.

Saya lupa berapa lama saya memakai handphone Samsung ini. Kerusakan handphone ini dimulai saat penutup/baterainya sulit untuk dipasang ke bodynya. Ternyata baterai handphone ini menggelembung dan harus diganti. Karena sulit mencari baterai yang original, teman saya mencoba memberikan baterai yang KW. Namun tetap saja tidak membantu. Akhirnya Samsung C200 harus pensiun.

Handphone

Sebagai pengganti Samsung C200 saya memilih Nokia 5070. Fiturnya tak jauh beda dengan Samsung C200. Warnanya merah muda, terlihat eye catching dan pengoperasiannya relatif mudah. Handphone ini bertahan kurang lebih 3 tahun. Kerusakan terjadi di mana handphone ini tidak mengeluarkan bunyi lagi yang kemungkinan karena pernah jatuh atau terkena air. Akhirnya saya memutuskan untuk ganti handphone.

Setelah era Nokia 5070, handphone dengan QWERTY keypad semakin banyak yang pakai. Saya pun tertarik untuk memiliki karena layar yang lebih lega mengetik lebih nyaman. Dan saya memilih sebuah brand yang cukup dikenal, meski tidak se-terkenal Nokia atau Samsung. Kali ini saya pede untuk membeli sendiri di sebuah pameran elektronik, tidak seperti sebelum-sebelumnya saya selalu beli handphone melalui seorang teman.

Dari reviewnya handphone ini menawarkan spesifikasi yang lebih baik dari dua handphone sebelumnya. Apalagi dengan harga yang tidak murahan harusnya memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna. Tapi ternyata tidak demikian. Sejak awal tombol 'delete'nya bermasalah. Bila mencetnya kurang kuat, layar tidak berespon. Sebaliknya kalau mencetnya terlalu kuat teks di layar akan terhapus semua. Jadi sangat merepotkan saat mengetik sms, karena teks di layar bisa terhapus semua.

Belum lagi masalah tombol delete ini selesai, muncul masalah lainnya, yakni hape ini tiba-tiba tidak bisa dinyalakan. Waktu dicek di service centernya disarankan untuk ngecharge handphone sebelum baterai habis. Namun ini juga tidak membantu karena akhirnya handphone saya ini benar-benar mati dan ternyata harus ganti baterai yang mana baterainya tidak ready stock dan harus pesan dulu.

Belum juga mendapatkan baterainya, kekecewaan saya bertambah karena belakangan service centernya tutup dan saya tak tahu pindahnya ke mana. Daripada tersita energi saya untuk melacak service center nya, saya memutuskan untuk ganti handphone saja. Sayang sebenarnya handphone ini tidak berjodoh dengan saya, padahal handphone ini pernah hilang, ternyata jatuh saat saya naik motor kemudian ditemukan oleh orang dan akhirnya bisa kembali ke saya. Hiks ..

Sempat terpikir juga apakah ada yang mengalami nasib serupa seperti saya. Atau jangan-jangan cuma handphone ini saja yang bermasalah. Entahlah ... Yang pasti ada pelajaran berharga dari kejadian ini. Kalau membeli barang elektronik pastikan ada service center dan mudah suku cadangnya. Kecuali memang siap dengan risikonya, he.

handphone


Tidak mau mengalami masalah serupa saya kembali ke merk yang sudah dikenal. Saya memilih Nokia Asha 302. Layarnya lebih lega dan fitur-fiturnya sesuailah untuk saya.. Seperti tipe-tipe Nokia pada umumnya Nokia Asha 302 juga mudah dioperasikan. Saya pikir handphone ini akan menjadi handphone saya yang paling lama karena memang nyaman dipakai. Ternyata tidak ...

Teknologi handphone terus berkembang pesat. Di saat saya masih seneng-senengnya memakai Nokia Asha, orang-orang sudah beralih ke handphone android dengan segala kelebihannya. Mudah download berbagai aplikasi, koneksi internet lancar, berkirim pesan dan chatting menjadi menyenangkan. Paling tidak hal terakhir ini yang sangat terasa yaitu saat berkomunikasi antar teman di group whatsapp.

Dan akhirnya sudah 4 tahunan ini saya memakai handphone android. Mungkin suatu saat saya akan tuliskan kisahnya kalau sudah handphone ini sudah rusak atau saya ganti handphone lagi, he.
Nokia Asha 302 masih oke hingga sekarang meski lebih sering dipakai untuk cek kuota atau mengaktifkan paket data, he. Malah chargernya sering saya pakai untuk ngecharge handphone android saya yang charger aslinya hilang di tempat kerja. Terbukti tangguh memang Nokia.
Android

Dan hari-hari ini handphone android seolah tak lepas dari keseharian. Komunikasi dengan keluarga maupun urusan pekerjaan hampir tak lepas dari handphone android. Entah sampai kapan handphone android saya ini akan bertahan. Mungkin nanti akan saya tulis kalau dia sudah pensiun, he.

Friday 7 June 2019

Macam-Macam Bentuk Ketupat

Friday, June 07, 2019
Siapa yang tak kenal dengan ketupat? Makanan khas satu ini mungkin salah satu yang paling ditunggu saat lebaran. Biasanya dua hari atau sehari sebelum Idul Fitri, di pasar-pasar dan di jalan-jalan akan banyak sekali pembuat selongsong ketupat yang menggelar dagangannya. Saya sering gemes kalau melihat para pembuat ketupat ini menganyam janurnya.

Dulu, saat masih banyak waktu luang dan masih mudah mendapatkan janur, saya sering ikut membuat selongsong ketupat sendiri. Sekarang lebih sering beli ke tetangga atau ke penjual yang saya temui. Seperti lebaran kali ini, beberapa hari sebelum lebaran Ibu sudah pesen selongsong ketupat ke tetangga saya. Dan saya cuma pesen supaya dimintakan janurnya agar bisa ikut menganyam ketupat, he.

Keunikan ketupat ini adalah bentuknya yang beraneka ragam. Dari helai daun yang sama bisa dianyam menjadi berbagai macam bentuk yang berbeda. Ini beberapa bentuk ketupat yang masih bisa saya buat sampai sekarang :

1. ketupat Shinta 

Macam-Macam Bentuk Ketupat
Ketupat shinta ini pasti sudah sangat familiar bagi kita. Tidak hanya saat lebaran pada hari biasa pun kita bisa menjumpai ketupat ini disajikan bersama lotek, gado-gado, kupat tahu, tahu guling dan sebagainya.

2. Ketupat panggang

Macam-Macam Bentuk Ketupat
Bentuk ketupat ini menyerupai bentuk belah ketupat yang mana sisi-sisi nya sama panjang dengan sudut yang berhadapan sama besar. Volumenya paling kecil dibanding dengan lainnya. Mungkin karena volumenya yang kecil ini sehingga jarang dibuat untuk dimakan ya, he.

3. Ketupat Gunung

Di daerah saya ketupat ini dinamai ketupat gunung karena bentuknya seperti gunung. Tapi ada yang menyebutnya ketupat bawang.
Macam-Macam Bentuk Ketupat
Tentang ketupat ini, saya teringat kejadian beberapa tahun lalu. Waktu itu saya main ke tempat tetangga yang menjual selongsong ketupat. Saya waktu itu ikut nganyam ketupat juga di rumahnya. Salah satunya ketupat gunung ini. Tetangga saya ini bilang di pasar ada yang menanyakan bentuk ketupat ini, sayangnya dia tidak menjual karena tidak bisa membuatnya. Lalu dia minta diajari cara membuat ketupat gunung ini, he. Siiplah .. Akhirnya saya dan dia saling belajar.

4. Ketupat Luwar

Macam-Macam Bentuk Ketupat
Ketupat ini pola anyamannya berbeda dengan ketupat yang lain. Ada yang bilang ketupat ini rumit dan paling sulit tapi ada juga yang bilang justru ini yang paling mudah. Selain untuk dihidangkan di meja makan, ketupat ini juga sering diikutkan dalam kenduri di malam 1 Syawal. Sesuai namanya ketupat ini menjadi simbol ngluwari ( keluar ) dari Ramadan menuju Idul Fitri.

Baca juga : Ketupat, Tradisi dan Ketentuan Ibadah

Itu beberapa jenis ketupat yang sering kita jumpai. Selain ini masih banyak sekali bentuk-bentuk ketupat yang saya tak bisa membuatnya. Kadang-kadang ketupat ini dibuat sebagai hidangan saja, tapi masih ada juga yang membuatnya sebagai tradisi pada acara-acara tertentu. Kalau saya sih membuatnya semata-mata untuk hidangan saja.

Nah, kalau di tempat anda ada ketupat apa saja? Silakan diceritakan di kolom komentar ya.

Wednesday 5 June 2019

Ketupat, Tradisi dan Ketentuan Ibadah Dalam Islam

Wednesday, June 05, 2019
Ketupat, Tradisi dan Ketentuan Ibadah Dalam Islam

Kalau ditanya apa yang identik dengan lebaran mungkin salah satunya adalah ketupat. Tak hanya di rumah-rumah yang membuat ketupat untuk sajian, di pusat-pusat perbelanjaan saat menjelang lebaran akan dihiasi dengan pernik-pernik bentuk ketupat.

Konon ketupat ini muncul pada masa Sunan Kalijaga yang mana pada saat itu budaya sangat berperan dalam dakwah Islam. Sehingga banyak tradisi dan budaya yang menyatu dengan ajaran-ajaran Islam. Dan banyak dari adat dan kebiasaan tersebut masih berlangsung hingga sekarang. Salah satunya adalah ketupat luwar yang katanya merupakan simbol ngluwari ( keluar ) dari bulan Ramadan menuju Idul Fitri.

Baca juga : Macam-macam Bentuk Ketupat

Ketupat hanya salah satu contoh tradisi masyarakat Islam yang masih terus dilakukan hingga sekarang. Selain itu masih banyak adat dan tradisi dalam masyarakat yang seolah-olah menjadi keharusan dan dirasa tidak afdhol jika tidak dilakukan. Dalam hal inilah kita harus berhati-hati dan meneliti apakah suatu kebiasaan, tradisi yang terus dilakukan tersebut sesuai dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ibadah dalam Islam.

Ibadah merupakan amalan dengan ketentuan yang di atur dalam syariat, kita harus mencari dasar aturannya dulu sebelum mengamalkannya. Dengan kata lain ibadah tidak boleh kita lakukan kecuali ada dalil yang mendasarinya.

Al-Alamah Ibnul Qayyim dalam kitabnya yang menakjubkan, I’lam al-Muwaqqi’in (I/344) :
“Dan telah maklum bahwa tidak ada yang haram melainkan sesuatu yang diharamkan Allah dan RasulNya, dan tidak dosa melainkan apa yang dinyatakan dosa oleh Allah dan RasulNya bagi orang yang melakukannya. Sebagaim ana tidak ada yang wajib kecuali, apa yang diwajibkan Allah, dan tidak ada yang haram melainkan yang diharamkan Allah, dan juga tidak ada agama kecuali yang telah disyari’atkan Allah. Maka hukum asal dalam ibadah adalah batil hingga terdapat dalil yang memerintahkan.Sedang hukum asal dalam akad dan muamalah adalah shahih hingga terdapat dalil yang melarang. Adapun perbedaan keduanya adalah, bahwa Allah tidak disembah kecuali dengan apa yang telah disyariatkanNya melalui lisan para rasulNya. Sebab ibadah adalah hak Allah atas hamba-hambaNya dan hak yang Dia paling berhak menentukan, meridhai dan mensyari’atkannya.

Seorang muslim hendaknya tidak terburu-buru meyakini dan mengamalkan suatu ajaran dalam beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta’aalaa, baik yang berupa ucapan maupun amalan anggota badan. Sebaiknya dia meneliti apakah  amalan ibadahnya sesuai dengan yang dituntunkan Rasulullah shalaallahu ‘alaihi wa sallam. Bila mencocoki tuntunan Rasulullah maka diterima dan diamalkan, namun apabila bertentangan maka hendaknya ditolak, dari manapun datangnya.

Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman:
“Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar menyembah Allah dengan mengikhlaskan baginya agama yang lurus.” ( QS : Al-Bayyinah : 5 )

Rasulullah  shalaallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya amal-amal tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan niatnya.” ( HR. Al-Bukhari dan Muslim )

Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa yang mengamalkan amalan yang tidak ada syariatnya dari kami maka amalan tersebut ditolak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dari dalil-dalil di atas para ulama sepakat bahwa syarat untuk diterimanya amal adalah ikhlas dan sesuai dengan bimbingan Rasulullah shalaallahu ‘alaihi wa sallam . Kalau salah satu dari kedua syarat tersebut tidak ada, maka amalan itu tidak akan diterima.  Dari sini sangat jelas kesalahan orang-orang yang mengatakan “ yang penting kan niatnya”, karena bukan hanya itu yang dia butuhkan untuk beramal.

Hendaknya kita berusaha untuk senantiasa mengikuti ajaran yang dibawa oleh Rasul-Nya dan tidak menyelisihinya. Karena Allah subhaanahu wa ta’aalaa telah mengancam orang-orang yang menyelisihi jalan rasul-Nya dengan ancaman yang keras. Sebagaimana hal ini tersebut di dalam firman-Nya :
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa adzab yang pedih.” ( An-Nur: 50 )

Para ulama telah menjelaskan amalan yang diada-adakan dapat berupa amalan ibadah baru yang sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shalaallahu ‘alaihi wa sallam dan Al-Khulafa` Ar-Rasyidin. Ataupun dengan mengubah tata cara ibadah yang telah disyariatkan. Munculnya amalan/kebiasaan yang baru ini akan menjadikan hati pelakunya menjadi benci kepada As-Sunnah. karena, hati tidak akan menerima Sunnah Rasul jika sudah ditempati oleh bid’ah. Selain itu menyebabkan kaum muslimin menjadi terpecah-pecah,  juga akan menjadikan pelakunya membanggakan dirinya dan amalannya serta menganggap amalannya adalah yang paling baik.

Inilah yang mungkin belum banyak disadari oleh para muslimin. Masing-masing berbangga dengan amalan yang belum kuat dalilnya. Mereka enggan mengkaji dan mencari tahu apakah hal tersebut dituntunkan oleh Rasulullah shalaallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan predikat islam yang “kaku” sering diberikan kepada orang-orang yang tunduk pada sunnah, padahal sebenarnya mereka berjalan di atas prinsip agama yang benar.

*dari berbagai sumber