Indonesia punya banyak sekali makanan yang unik. Bukan hanya penampilan dan rasanya tapi juga namanya yang kadang membuat kita berpikir akan maknanya. Ada nama-nama yang terdengar ganjil di telinga seperti mie lethek, tai kucing, sate kere, nasi kentut, rondho kemul, kerupuk melarat dan banyak lagi lainnya.
Selain yang terdengar ganjil, ada yang namanya merupakan akronim seperti cilok ( aci dicolok ), cireng ( aci digoreng ), kipo ( = iki opo ), basreng ( bakso goreng ) dan lain sebagainya. Dan selain itu masih banyak lagi nama jajanan yang mungkin unik dan kita tidak tahu asal-usulnya.
Di antara keunikan jajanan nusantara yang pernah saya temui, berikut ini ada nama jajanan yang merupakan kata ulang. Berikut ini di antaranya :
Selain yang terdengar ganjil, ada yang namanya merupakan akronim seperti cilok ( aci dicolok ), cireng ( aci digoreng ), kipo ( = iki opo ), basreng ( bakso goreng ) dan lain sebagainya. Dan selain itu masih banyak lagi nama jajanan yang mungkin unik dan kita tidak tahu asal-usulnya.
Di antara keunikan jajanan nusantara yang pernah saya temui, berikut ini ada nama jajanan yang merupakan kata ulang. Berikut ini di antaranya :
1. Onde-onde
Anda pasti tidak asing dengan jajanan ini. Ada beberapa macam onde-onde yaitu onde-onde ketawa, onde-onde ketan dan ada juga keciput yang di tempat saya biasa juga disebut onde-onde ceplus.
Onde-onde ketawa terbuat dari bahan dasar terigu, telur, gula dan biji wijen untuk baluran. Ke dalam adonan ini ditambahkan bahan pengembang sehingga merekah saat digoreng. Selain karena rasanya yang gurih manis ada krispinya, onde-onde ketawa ini menarik karena bentuknya yang mekar merekah.
Onde-onde ketan dibuat dari tepung ketan dengan isian kumbu kacang hijau yang manis. Tekstur bagian kulit agak liat dengan baluran biji wijen.
Sedangkan onde-onde ceplus berbentuk kecil-kecil sebesar kelereng dengan tekstur yang renyah. Saat saya masih kecil, keciput ini sering menjadi pengisi toples saat lebaran.
2. Untir-untir
Ada yang menyebut jajanan ini kue tambang karena menyerupai tali tambang. Untir-untir ini berbahan dasar terigu, telur dan gula. Setelah adonan kalis kemudian dibentuk memanjang dan dipilin atau dalam bahasa Jawa diuntir menyerupai tambang. Ini sebabnya cemilan ini disebut untir-untir.
3. Alen-alen
Alen-alen dinamai sesuai bentuknya yang menyerupai ali-ali ( cincin ). Dibuat dari ketela pohon yang direbus lalu dihaluskan kemudian diberi bumbu dan bahan lainnya. Adonan kemudian digiling atau dipilin dan dijemur. Setelah itu baru digoreng hingga matang.
Lain alen-alen, beda lagi yang namanya Lanting. Sama-sama berbahan singkong tetapi proses pembuatannya sedikit berbeda. Pada pembuatan Lanting tidak melalui penjemuran, tetapi setelah dibentuk seperti angka 8 langsung masuk ke penggorengan. Mungkin karena ini, tekstur Lanting jadi lebih renyah. Namun meski beda proses pembuatan, keduanya alen-alen maupun lanting asyik untuk cemilan maupun teman makan.
4. Arem-arem
Arem-arem ini bentuknya mirip seperti lemper, tapi biasanya sedikit lebih besar. Merupakan salah satu makanan pengganjal perut yang populer. Kalau ada acara seminar atau pengajian, biasanya ada arem-arem di snack box nya. Selain itu arem-arem cocok juga dibawa sebagai bekal piknik. Mungkin ini juga sebabnya arem-arem dibuat agak besar. Biar kenyang, he.
Arem-arem ini pada dasarnya adalah nasi gurih ( nasi uduk ) dengan isian tumis tempe di dalamnya. Nah, isian ini bisa dibikin sesuai selera dan menyesuaikan budget. Kalau mau lebih lezat isiannya bisa ditambahkan irisan daging ayam atau daging sapi.
5. Enting-enting
![]() |
enting-enting gepuk |
6. Ongol-ongol
Jajanan ini teksturnya lembut membelai lidah dengan rasa manis gula merah. Banyak versi untuk membuat ongol-ongol ini. Ada ongol-ongol yang dibuat dari tepung sagu, tepung hunkwe atau pati kanji atau kombinasi dari tepung tersebut. Perbedaan tepung dan perbandingannya ini yang akan membedakan tekstur ongol-ongol ini.
Proses membuatnya ada yang merebus semua bahan hingga masak dan baru mendinginkannya di wadah atau loyang kemudian baru diiris-iris. Ada yang mencampur semua bahan lalu dikukus di loyang hingga masak, baru dipotong-potong sesuai selera. Penyelesaian akhir, ongol-ongol ini disajikan dengan kelapa parut.
7. Awug-awug
Di Jogja awug-awug dibuat dari campuran tepung ketan, tepung beras, parutan kelapa dan gula pasir. Bahan-bahan tersebut di campur rata kemudian dikukus di wadah yang di alas daun pisang. Setelah matang awug-awug diiris dan siap disajikan.Selain awug-awug versi Jogja yang memakai gula pasir, di daerah Jawa Barat ada awug-awug yang memakai gula merah. Bahan-bahan yang terdiri tepung beras dan kelapa parut dicampur hingga rata. Campuran ini kemudian dikukus berselang seling dengan serutan gula merah menggunakan kukusan atau loyang kerucut. Sepertinya awug-awug gula merah ini lezat, semoga suatu saat saya bisa ketemu dengan awug-awug versi kedua ini.
Itulah beberapa contoh keunikan jajanan Indonesia. Di tengah menjamurnya jajanan kekinian jajanan tersebut masih ada yang eksis dan ada juga yang semakin jarang kita temui. Nah, kalau di daerah anda ada jajanan unik apa. Silahkan ceritakan di kolom komentar ya.
wah kata ulang ya
ReplyDeleteYa, betul, kata ulang.
Deletearem arem selalu saya buru setiap terima snackbox hehehe bikin ganjel laper sih
ReplyDeleteYa, betul. Ikonnya snack box tuh. Apalagi kalau acara pagi hari, he.
Deletearem2 lumayan buat ganjal kalo lagi dapat snack rapat.
ReplyDeleteOngol2 jarang nemu sekarang, padahal ditempat saya juga lumayan populer
Ongol-ongol memang sudah jarang. Tapi malah pernah saya menjumpai ongol-ongol ini di toko snack terkenal di Jogja. Versi premium, lebih mahal juga, he.
Deletefavoritku itu burasak (makassar) dan wingko babat (semarang)
ReplyDeleteWingko babat saya familiar. Kalau burasak belum pernah ketemu.
Delete