Tuesday 7 May 2019

Kenangan Masa Kecil Saat Ramadhan

Ramadhan sudah tiba. Bulan yang penuh semarak kegiatan ibadah ini selalu ditunggu oleh semua. Buktinya H-1 sebelum masuk bulan ramadhan supermarket pada ramai. Pastinya mereka ingin mempersiapkan semuanya saat ramadhan. Termasuk saya juga yang akhirnya ikut meramaikan karena dipeseni ibu saya untuk membeli bahan-bahan untuk persiapan sahur pertama, he.

Semarak bulan ramadhan ini terlihat juga dari agenda-agenda yang ada di masjid-masjid. Dari mulai sholat taraweh, takjilan, buka bersama dan ada juga even seperti lomba adzan, lomba hafalan dan kegiatan sosial lain. Jika dibanding dengan jaman saya kecil dulu, kegiatan ramadhan sekarang ini jauh lebih banyak dan meriah. Namun apapun kegiatannya, semangat dan kegembiraannya tetap sama. Semangat untuk bermain bersama teman-teman sepermainan, ngaji bersama dan pastinya berbuka puasa bersama.

Kenangan Masa Kecil Saat Ramadhan
wedang bajigur

Seperti halnya sekarang, dulu di kampung saya juga selalu diadakan buka puasa bersama atau takjilan. Nah, sebelum waktu berbuka tiba biasanya akan diisi dengan pengajian menjelang berbuka. Pengajian ini biasanya diisi oleh takmir masjid sendiri dan kadang-kadang diisi pengasuh dari luar.

Yang istimewa takjilan ini adalah menu takjilnya. Berbeda dengan menu berbuka sekarang yang berupa makanan besar atau snack yang mengenyangkan, menu berbuka kami adalah minuman tradisioal bajigur. Minuman bajigur ini dibuat oleh masing-masing rumah sesuai jadwal yang telah dibuat. Di tempat saya dulu, kami jarang berbuka dengan snack karena di tempat saya dulu snack ini diperuntukkan bagi yang tadarus Al Quran pada malam harinya. Tapi pernah juga sih ada snacknya, kalau pas nemu hari spesial, he.

Bajigur di jaman saya itu bahannya sangat simpel saja yaitu santan encer yang dimasak bersama gula merah. Ke dalam bajigur ini ditambahkan potonngan kelapa muda. Sesekali ada yang menambahkan kolang-kaling tetapi yang paling sering adalah kelapa muda. Bajigur ini memang dimasak mendekati waktu berbuka sehingga saat disajikan masih panas atau hangat. Sekilas sederhana namun minuman ini terasa nikmat sekali. Apalagi bila kita mendapatkan potongan kelapa yang cukup banyak, hmm... bahagia rasanya.

Yang namanya anak-anak pasti tak lepas dari kenakalan. Saat sholat taraweh ada saja yang membuat kami sibuk sendiri. Kadang-kadang kami tertawa cekikikan karena saling menggoda antar teman atau karena sebab lainnya. Pernah juga pas waktunya kultum kami tidak mendengarkan kultum dan malah pergi ke warung untuk jajan bakmi goreng.

Setelah besar seperti sekarang kadang senyum sendiri kalau teringat tingkah kita waktu itu. Tapi ada satu kesan bahwa meski sering bertingkah dan nakal, tetapi kami merasa dibebaskan untuk berekpresi dan menikmati masa-masa kecil itu. Bisa jadi hal itu yang membuat kami bahagia dan meninggalkan kesan hingga saat ini.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung ke Yoen NgeBlog. Saya akan berusaha membalas komentar secepatnya.πŸ“πŸŒ»πŸŒΈπŸŒ»