Wednesday, 1 March 2023

CERITA EMAS

Wednesday, March 01, 2023

Investasi emas saat ini semakin booming saja. Sepertinya semakin banyak orang tahu kelebihan menabung emas ini, terutama emas batangan. Atau bisa jadi ada yang awalnya seperti saya, ingin menabung untuk jangka panjang tapi tidak ingin berurusan dengan bunga bank.

Salah satu bukti bahwa emas semakin diminati, saat ini kita tidak harus ke Butik Emas Antam atau ke toko emas besar untuk mendapatkan emas batangan. Banyak outlet baik offline maupun online yang menjual emas batangan ini. Bahkan di lingkungan kerja saya ada teman yang sudah berbisnis emas ini dan menjual dalam pecahan kecil.
Dan beberapa waktu lalu saat ke Butik Emas Antam ( setelah sekian lama tidak ke sana ) saya lihat suasananya jauh beda dengan dulu yang sepi. Sekarang pengunjungnya tampak lebih ramai .

Dulu saya tidak pernah tertarik dengan yang namanya perhiasan emas. Bisa jadi karena memang tidak suka memakai macam-macam aksesoris, maka tidak terlintas untuk membeli perhiasan emas. Malah pernah heran kalau lagi jalan sama teman dan teman saya itu tampak antusias sekali kalau melihat etalase perhiasan, he. 

Namun kemudian saya terbawa oleh teman-teman waktu tinggal di asrama perawat. Ada yang punya ide membelanjakan uang insentifnya untuk dibelikan perhiasan. Waktu itu belum familiar yang namanya emas batangan, apalagi yang gram nya kecil. Saya ikut saja karena sepertinya menyisihkan uang dalam bentuk perhiasan adalah ide yang baik. Maka saya beli sesuatu yang paling mungkin dipakai oleh saya yaitu anting-anting. Seingat saya di masa itu saya punya 3 pasang anting-anting.

Suatu ketika, saya berniat menjual satu anting-anting saya karena sepertinya anting-anting ini saya agak kurang sreg. Nah, ada cerita lucu. Saya ke pertokoan emas di Jogja yaitu di Ketandan. Sampai di sana anting-anting saya diperiksa dan dicocokkan dengan suratnya. Saat itu baru tahu kalau surat dan antingnya tidak cocok. Ternyata saya salah bawa surat. He.. Wah saya jadi heran juga karena sepertinya saya tidak salah naruh, tapi kok ternyata salah. Kayak saya ini punya banyak perhiasan, padahal tidak.

Tapi ketidakcocokan itu tidak masalah karena anting-anting tetap bisa dijual setelah diperiksa oleh tukang emas di toko tersebut. Setelah diperiksa dan ditimbang dikatakan anting-anting saya beratnya 1,200 gram. Karena saya niatnya tukar tambah jadi berat ini kemudian dikonversi sesuai dengan harga emas saat itu yang harganya ternyata lebih tinggi dari saat beli.

Sepulang dari toko emas itu saya penasaran dan mencari surat anting-anting saya. Dan ternyata memang masih ada. Dari surat itu ketahuan kalau beratnya dulu 1,150 gr. Lha, saya untung dobel dong. Ada penambahan berat di emasnya dan ada kenaikan harga emas dibanding saat beli dulu. Nggak sengaja ini, he. 

Apapun cerita tentang emas, selalu menunjukkan bahwa emas ini adalah alat investasi yang menenangkan. Saya pernah diberikan sebuah cincin oleh Ibu saya yang dibeli pada tahun 2005. Di surat pembelian tertulis berat emasnya adalah 10.1 gram, dengan harga 1.335.000. Artinya harga per gramnya sekitar 132 ribu. Jika dibandingkan saat ini, anggap saja harga jual emas perhiasan adalah 600 ribuan maka bisa kita lihat bahwa nilainya tidak turun.

Demikian juga untuk emas batangan. Emas Antam yang pertama kali saya beli dulu, yaitu awal tahun 2018, harga per gramnya sekitar 600 ribu. Kalau kita lihat di situs logam mulia saat ini, harga buy back per gramnya adalah 900 ribu. Mungkin tidak untung besar karena jaman ini semua harga barang juga naik. Namun ini membuktikan bahwa nilai emas batangan ini tidaklah turun. Seperti kata seorang penasihat keuangan : "Emas tidak akan membuat kita semakin kaya, tetapi emas akan membuat kita tetap kaya." He. Semoga ya .. Aamiin... .

Tuesday, 12 October 2021

Journaling

Tuesday, October 12, 2021

Setelah berbulan-bulan ( hampir 2 tahun, he ) tidak menulis di blog ini maupun di blog satunya, saya akhirnya bisa posting lagi. Padahal selama berbulan-bulan itu banyak sekali yang bisa diceritakan. Saat pertama merawat pasien covid misalnya, pasti menarik untuk diceritakan. Atau perubahan pola hidup selama pandemi yang panjang dengan segala cerita suka dan dukanya. Tapi saat ini saya ingin menulis tentang sesuatu yang baru yang saya kerjakan, yaitu 'journaling'.


menulis jurnal


Di sebuah postingan YouTube, saya mengenal istilah 'journaling' ini. Sebuah kegiatan menulis catatan harian baik untuk merencanakan kegiatan sehari-hari maupun menulis bebas tentang apa-apa yang ingin ditulis oleh penulisnya. Bukan sesuatu yang asing sebenarnya karena sejak dulu kita sudah mengenal yang namanya buku diary. Tapi bagi saya tetap menjadi hal baru karena saya memang tidak punya kebiasaan menulis buku diary.


Saya sendiri tertarik ingin menulis buku harian ini sebagai stress release. Banyak hal yang saya rasakan belakangan ini yang menguras pikiran dan emosi. Katanya dengan menuliskannya, masalah-masalah kita akan terlokalisir, alias tidak nggrambyang kalau istlah Jawanya. Dan ini juga untuk 'pengalihan' yang mana kalau ada waktu luang saya biasanya lebih banyak membuka medsos atau membuka aplikasi market place. Sesuatu yang sangat tidak produktif.


Dari berbagai pilihan aktivitas yang ada, saya merasa cocok dengan kegiatan tulis menulis ini. Meski sejak dulu sudah sering menulis, salah satunya ngeblog ini, tetapi  ini sesuatu yang sangat berbeda. Tulisan di blog Saya dulu kebanyakan ditulis untuk eksistensi ngeblog. Memikirkan bagaimana agar tulisan bisa  muncul di mesin pencari atau kadang bertujuan ikut lomba menulis untuk mendapatkan hadiah. Bahkan awal-awal ngeblog dulu saya bermimpi bisa memasang iklan di blog, tapi lama-lama keinginan itu hilang, meski kegiatan menulisnya tetap lanjut.


Karena tujuannya sebagai stress release, isi jurnal saya akan lebih banyak berisi ungkapan perasaan saya. Saya akan menulis tentang beberapa kejadian yang beberapa waktu ini menguras emosi saya. Lalu saya juga akan menuliskan apa-apa yang membuat saya gembira pada waktu sekarang maupun di masa lalu. Begitu juga kalau ada kejadian yang berkesan. Sepertinya menarik kalau suatu saaat berjumpa dengan seseorang dan mendapatkan sesuatu yang menarik dari orang tersebut kemudian kita menuliskannya di sebuah catatan, he. Dan banyak lagi ide tulisan yang sudah saya kumpulkan untuk mengisi buku harian saya.


Jadi dengan kata lain sekarang saya punya dua media untuk menulis. Kalau tulisan itu sifatnya rahasia maka saya akan menuliskannya di jurnal pribadi. Saya tidak perlu memikirkan apakah orang lain akan suka atau tidak. Ada manfaatnya atau tidak. Tetapi kalau tulisan itu sekiranya ada manfaatnya dan tidak berkenaan dengan rahasia orang maka saya akan menuliskannya di blog ini.


Bila lazimnya orang menulis jurnal itu menggunakan kertas dan pulpen, maka untuk menulis jurnal ini saya memakai dua cara, yaitu dengan diketik dan tulis tangan. Mengapa saya menggunakan ketikan, itu karena saya saat ini sedang berlatih mengetik 10 jari. Kegiatan menulis jurnal ini akan menjadi tempat latihannya. Hasil ketikan akan saya cetak kemudian saya masukkan ke dalam binder. Suatu ketika entah kapan saya akan membaca tulisan saya sendiri, he. 


Namun meski sedang rajin berlatih mengetik, beberapa tulisan tertentu akan saya tulis manual. Karena katanya dengan menulis tangan akan lebih memberikan terapi bagi jiwa. Dan banyak yang bilang tulisan tangan saya itu bagus loh, he, jadi jangan sampai itu tidak digunakan untuk menulis sesuatu yang bermakna untuk saya sendiri.

Apakah anda juga suka menulis jurnal? Yuk, berbagi cerita tentang menulis jurnal ini.

Tuesday, 24 December 2019

Cerita Saya Mendaftar Mobile Banking dan Internet Banking

Tuesday, December 24, 2019
Mendaftar Mobile Banking dan Internet Banking

Sudah lama tidak ke kantor bank dan memang sebenarnya saya agak segan untuk datang ke kantor bank kalau urusannya tidak darurat. Selain karena antrian yang lama setelah urusan pokok kita selesai kadang masih ditawari dengan beberapa produk bank yang bikin saya senyam senyum karena kalau langsung menolak nggak enak juga sama cs nya, he.

Namun belum lama ini mau tak mau saya harus mendatangi kantor bank karena tidak bisa log ini di internet banking versi yang baru. Sebenarnya sudah cukup lama layanan internet banking ini dialihkan ke versi yang baru di mana para nasabah harus mendaftar ulang untuk aktivasinya. Tapi saya nya aja yang agak menyepelekan sehingga sampai website versi lamanya ditutup saya belum juga mendaftar.

Awalnya saya ke kantor bank yang terdekat dengan tempat kerja saya. Di sana saya diterima oleh satpam yang menanyakan keperluan saya. Saya bilang bahwa saya ingin ke customer service dan bertanya mengapa saya tidak bisa log in di website versi yang baru. Waktu itu dijawab oleh satpam nya bahwa halaman website tersebut sekarang sudah tidak bisa dan dialihkan ke mobile banking. Satpam juga menyarankan agar saya mendownload terlebih dahulu aplikasinya apabila saya belum mendownload.

Saya sebenarnya agak kurang yakin dengan penjelasan bapak satpam ini. Rasanya aneh kalau layanan internet banking itu tidak bisa digunakan lagi. Dan sepemahaman saya, aplikasi di smartphone itu beda dengan website bank yang saya buka melalui browser. Tapi sayang karena terkendala sinyal yang sangat jelek, saya tidak bisa membuka website yang saya maksud dan menunjukkannya ke satpam.

Akhirnya karena hampir setengah jam saya tidak bisa membuka websitenya saya memilih pulang saja. Saya pikir tidak ada gunanya juga kalau bisa ketemu dengan cs kalaau saya tidak bisa terkoneksi dengan internet. Namun sebelum pulang itu saya sudah memulai proses mengunduh aplikasi mobile banking nya. Kata pak satpam sih itu aplikasinya.

Lain hari saya kembali datang ke kantor bank lain yang lebih dekat dengan rumah saya. Sama seperti di kantor bank yang pertama, saya di tanya sama satpamnya apa keperluan saya. Ketika saya bilang akan menanyakan kenapa tidak bisa log in di internet banking, dijawab bahwa sekarang sudah dialihkan ke mobile banking. Saya bilang ke satpamnya lebih jelas bahwa saya memakai internet banking dan bukan aplikasi mobile banking dan masalah saya saat ini adalah saya tidak bisa log in. Saya sempat membuka halaman websitenya dan menunjukkannya ke satpam, namun jawabannya sama bahwa website tersebut sudah tidak bisa lagi ...

Masih merasa aneh dengan jawaban pak satpam yang kurang lebih intinya website bank ini tidak bisa lagi. Tapi dari pada saya pusing akhirnya saya ngikut proses yang harus di lakukan yaitu mendaftar di ATM kemudian mengisi formulir prmintaan aktivasi internet banking dan yang penting mengantri ke customer service untuk bertanya langsung.

Sampai giliran saya, permintaan aktivasi mobile banking saya di verifikasi dan tinggal aktivasinya di aplikasi. Karena saya sudah disuruh download sebelumnya maka saya tunjukkan aplikasi yang telah saya download sebelumnya. Wk wk .. ternyata aplikasi yang saya download kemarin bukanlah aplikasi yang dimaksud. Aplikasi tersebut diperuntukkan bagi perusahaan dan bukan nasabah individu. Eh, pantesan saya agak aneh dengan nama aplikasinya yang ada tulisan 'bisnis', tapi karena sudah di iyakan oleh satpam waktu itu ya saya manut saja.

Sepertinya memang saya harus bersabar dengan proses pendaftaran mobile banking ini karena ketika membuka Playstore aplikasi yang harus saya download tidak muncul. Dibilangin sama cs nya mungkin versi android saya tidak mendukung karena aplikasi ini hanya didukung oleh android versi 5 ke atas. Gubrakk ...

Memang betul sih handphone saya androidnya versi 4. Padahal saat ini sudah versi 10. Jadi ternyata handphone saya kurang update alias sudah tergolong jadul. Dan saya harus upgrade versi android saya atau ganti handphone agar saya bisa mendownload aplikasi ini, he.

Dari pertemuan dengan mbak cs ini baru saya tahu bahwa internet banking versi baru ini akan bisa digunakan setelah saya mengaktifkan layanan mobile banking. Ini dia jawaban yang saya cari sejak kemarin-kemarin yang tidak pernah disampaikan oleh dua orang satpam yang saya temui sebelumnya. Seandainya mereka mengatakan ini saya pasti tidak akan bingung dan bertanya-tanya.

Akhirnya keinginan saya untuk menggunakan layanan internet banking atau mobile banking harus tertunda. Sementara ini semua urusan bayar membayar dan transfer harus terencana dengan lebih baik karena saya hanya bisa bertransaksi lewat ATM.  Untuk upgrade androidnya sepertinya tidak sesederhana yang saya bayangkan karena sejak lima tahun lalu handphone saya tidak pernah diutak-atik alias sudah jauh ketinggalan. Dan untuk beli handphone baru, tampaknya ini solusi paling jitu namun harus merogoh kocek dalam-dalam. Hmm ...

Saturday, 30 November 2019

Pengalaman Menaikkan Berat Badan

Saturday, November 30, 2019

Berat badan sering menjadi masalah untuk sebagian orang. Tak cuma masalah penampilan yang kadang membuat tidak nyaman tetapi juga masalah kesehatan akibat kelebihan atau kekurangan berat badan. Karena itu berbagai cara dilakukan agar berat badan tetap berada di rentang ideal.

Saya mungkin satu di antara orang yang sulit menaikkan BB. Merasa sudah makan cukup tapi BB selalu saja stagnan. Hingga suatu ketika saya bersemangat untuk bersungguh-sungguh mengatur makan dan latihan ringan untuk menaikkan berat badan ( BB ). Paling tidak nilai IMT saya masuk rentang normal.

Baca juga : Ketika Saya Ingin Menaikkan Berat Badan

Berikut ini cerita singkat saya menaikkan BB yang meskipun terbilang lambat tapi kenaikannya permanen dan akhirnya nilai IMT saya masuk kategori normal.

1. Menambah porsi makan

Menambah porsi makan adalah cara paling logis untuk meningkatkan BB. Kalau makanan yang kita konsumsi sehari-hari melebihi kebutuhan, maka akan ada sebagian yang disimpan. Sebaliknya jika asupannya kurang dari kebutuhan, maka energi akan diambil dari simpanan tubuh.

Tetapi yang namanya makan inipun bukan sembarang makan. Tidak bisa seseorang banyak makan tetapi makanan yang dimakan lebih banyak mengandung zat yang merugikan tubuh sendiri seprti lemak atau gula yang berlebihan.

Pencarian saya pada bahan makanan yang paling mudah saya konsumsi berhenti pada roti, selai kacang, susu dan buah pisang. Keempat makanan ini saya pilih untuk menjadi menu tambahan di luar menu makan harian saya. Roti dan selai kacang saya konsumsi sebagai snack di antara makan pagi dan makan siang. Pernah juga saya menyantapnya pada malam hari. Sedangkan buah pisang paling sering saya konsumsi pada pagi hari ketika perut masih kosong. Beruntung makanan ini mudah didapat dan mudah menyiapkannya.

2. Pilih makanan yang baik

Selain menambah masukan makanan, saya mulai memilih-milih makanan. Ini jika kondisinya memungkinkan, he. Misalnya untuk lauk, saya akan memilih bagian yang minim lemak, misalnya ikan atau dada ayam. Selain itu kombinasi protein hewani dan nabati juga menjadi pilihan saya untuk mendapatkan gizi yang lebih beragam dan tidak bosan. Tapi kalau kondisi tidak memungkinkan untuk memilih, ya akhirnya makan apa yang ada saja.

3. Latihan pembentukan otot

Salah satu hal yang penting bagi yang ingin menaikkan BB adalah latihan otot. Latihan otot pada bagian-bagian tubuh tertentu atau menggunakan beban bermanfaat untuk menambah massa otot dan memacu pertumbuhan secara alamiah.

Ada banyak sekali tutorial mengenai pembentukan otot ini. Saya sendiri memilih beberapa gerakan ringan yang relatif aman dan tidak memerlukan perlengkapan fitness tertentu. Paling-paling hanya butuh dumble yang saya ganti dengan dua botol air mineral yang terisi penuh, he.

Meski sederhana untuk latihan otot ini memerlukan kedisiplinan dan harus meluangkan waktu paling tidak 30 menit sehari. Dan idealnya latihan dilakukan 2-3 kali seminggu. Tapi dalam kenyataannya saya melakukannya dengan santai. Kalau lagi ada waktu dilakukan dan kalau memang lagi sibuk ya dibiarkan saja terlewat. Tapi yang jelas niatnya ada.

Dan setelah beberapa minggu, hasil dari latihan ini mulai kelihatan. Bagian-bagian otot yang dilatih menjadi lebih kencang dan berisi. Ada benarnya juga ungkapan yang mengatakan bahwa hasil takkan mengkhianati usaha, he.

4. Keseimbangan akivitas istirahat

Keseimbangan aktivitas dan istirahat ini penting agar energi yang masuk tidak terbuang untuk hal-hal yang tidak begitu penting. Semenjak berniat menaikkan BB trsebut, saya praktis mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak begitu penting. Bahkan kalau memang tidak perlu, saya tinggalkan saja.

Yang penting juga untuk diketahui bahwa stress psikis ini bisa lebih menyita banyak energi lho dibanding stressor fisik. Untuk itu hal-hal yang menjadi beban pikiran perlu dikelola dengan baik. Nah, tentang bagaimana mengelola dan beradaptasi dengan stress ini saya pun masih harus banyak belajar. Jadi silahkan mencari-cari sendiri bagaimana berdamai dengan stress ini ya.

5. Atasi keluhan kronis 

Masing-masing orang bisa jadi punya masalah kesehatannya sendiri-sendiri. Riwayat maag yang saya derita cukup lama memang cukup membuat saya pusing tujuh keliling. Kalau orang lain ada yang menderita maag justru menjadi gemuk karena sering makan, tapi ternyata tidak demikian dengan saya, he.

Pernah saya periksa mengenai keluhan maag saya ini ke dokter spesialis penyakit dalam khusus pencernaan. Beberapa obat diberikan untuk mengurangi keluhan yang saya jalani. Tapi setelah obat habis, keluhan tetap saja ada. Akhirnya saya memilih meninggalkan obat dan mulai memperbaiki pola hidup dan pola makan. Meski dalam waktu yang cukup lama, alhamdulillah keluhan maag saya kini jauh berkurang.
Dalam setahun ini BB saya naik kurang lebih 2,5 kg. Nggak banyak-banyak amat memang. Tapi bagi saya ini sudah bagus karena IMT sudah masuk rentang normal. Dan meski saya sudah agak malas-malasan menjalai diit dan latihan ini, BB tidak turun lagi.

Kalau pakai hitungan matematika, harusnya tahun depan saya bisa naik 2,5 kg lagi dong ya. Tapi sepertinya untuk mengejar kenaikan BB ini juga harus dipertimbangkan efeknya, karena tubuh kita pastinya akan beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi. Dalam hal kenaikan BB termasuk masing-masing orang bisa jadi berbeda adaptasinya tergantung usianya masing-masing.

Saya sendiri merasakan sedikit perubahan seiring dengan naiknya BB. Yang paling saya rasakan adalah rasa cepat mengantuk. Bisa jadi karena tubuh bekerja lebih berat karena bertambahnya intake makanan. Mungkin ke depannya saya harus mencari menu diit yang lebih sehat namun tetap berenergi. Dan pastinya harus memaksa badan agar terus bergerak dan tidak mager, he..

Friday, 15 November 2019

Agar Pinjam Meminjam Tak Jadi Runyam

Friday, November 15, 2019
Pinjam meminjam adalah sesuatu yang lazim terjadi dalam hidup kita. Adalah naluri sebagai manusia yang saling membutuhkan dan ingin menolong sehingga transaksi pinjam meminjam ini dapat terjadi. Tetapi sayang niat baik ini kadang berbuntut ketidaknyamanan bila seiring berjalannya waktu peminjam tak punya komitmen untuk mengembalikan pinjamannya.


seputar pinjam meminjam
ilustrasi via pixabay.com

Cerita tidak mengenakkan seputar pinjam meminjam ini banyak terjadi di sekitar kita. Ada seorang teman yang punya piutang uang tapi kesulitan saat hendak menagih, padahal dia sedang membutuhkan dana tersebut. Akhirnya dia harus menjadi peminjam juga untuk memenuhi kebutuhannya. Ada lagi yang meminjam uang kepada temannya, sampai beberapa tahun berlalu tak ada komunikasi kapan akan dikembalikan. Padahal sebenarnya kesempatan berbicara itu ada, karena yang pinjam dan yang meminjami berada di satu gedung kantor dan beberapa kali bertemu.
Dan masih banyak lagi pastinya cerita tentang pinjam meminjam yang sering kita dengar sehari-hari.

Memang pinjam meminjam uang antar teman atau saudara biasanya didasarkan atas rasa saling percaya. Tak ada saksi apalagi jaminan. Bila pinjaman tersebut dianggap kecil, biasanya peminjam akan rela saja bila pinjaman tak kunjung kembali.

Tetapi beda ceritanya bila jumlah pinjaman tersebut relatif besar. Pinjaman yang tak kunjung kembali ini akan membuat si peminjam resah. Kadang upaya menagih pun bisa menimbulkan kenyamanan bagi kedua belah pihak. Salah-salah persahabatan yang tadinya baik menjadi renggang gara-gara masalah pinjam meminjam ini.

Lalu bagaimana agar pinjam meminjam uang ini menjadi nyaman untuk kedua pihak?

Beberapa hal berikut ini mungkin bisa menjadi catatan bagi yang meminjam maupun pemberi pinjaman :

1. perhitungkan resikonya

Masing-masing orang bisa jadi punya patokan nilai sendiri-sendiri tentang hal ini. Dan bisa jadi ketika kita meminjamkan kepada saudara bisa beda perlakuan dibanding ketika meminjamkan kepada teman. Tapi semua akan setuju bahwa resiko terbesar saat kita memberikan pinjaman adalah saat si peminjam tidak mampu atau menunda-nunda mengembalikan pinamannya. Oleh karena itu kita harus tahu seberapa besarnya pinjaman yang bisa kita pinjamkan dan apakah bisa dipinjamkan dalam waktu lama. Selain itu kita juga harus siap dengan semua resiko bila pinjam meminjam dilakukan dengan dasar saling percaya.

2. kontrak waktu

Biasanya inisiatif ini datang dari yang meminjam untuk menunjukkan komitmennya kapan akan mengembalikan. Tapi bisa juga ini menjadi syarat yang diberikan si peminjam untuk disepakati kapan harus mulai mengembalikan, misalnya 1 bulan, 2 bulan, 1 tahun dan seterusnya.

Saat tiba waktu yang disepakati tersebut, bagi peminjam tidak boleh menunda-nunda pembayaran hutangnya. Bila belum mampu, mintalah kerelaan kepada pemberi pinjaman untuk memperpanjang waktunya.
Sebaliknya pemberi pinjaman sebenarnya mempunyai hak untuk menagih kepada peminjam bila sudah jatuh tempo. Meskipun ini sering tidak dilakukan karena segan atau lainnya. Dan apabila peminjam belum mampu maka tidak diperkenankan memaksa membayarkan hutangnya.

3. barang jaminan

Ini adalah cara sederhana untuk memberikan kepercayaan kepada orang yang memberi pinjaman. Mungkin cara ini lazim di tempat gadai atau bank, tapi belum lazim  ssaat pinjam meminjam antar teman. Dan biasanya pertemanan atau saudara tidak pernah mensyaratkan jaminan seperti ini. Tetapi ini bisa menjadi solusi yang menenangkan bagi kedua belah pihak.

Barang jaminan dapat berupa barang-barang yang berharga seperti emas, surat berharga atau barang berharga lainnya. Bila disepakati oleh kedua belah pihak, barang jaminan ini bisa menjadi pembayaran bila saat jatuh tempo peminjam tidak mampu melunasi hutang.

4. pentingnya saksi dan catatan

Manusia itu tempatnya lupa. Kadang-kadang kita sangat percaya diri bisa mengingat sesuatu, tapi pada akhirnya lupa. Terutama bagi yang meminjam hutang harus dicatat agar tidak lupa dengan kewajibannya sendiri. Sedangkan untuk pemberi pinjaman catatan bisa menghindarkan kita dari keragu-raguan dan berbagai masalah di kemudian hari.

Saksi sangat penting terutama jika jumlah pinjaman relatif besar. Ajaklah seseorang yang dipercaya dan bisa menjaga nama baik kedua belah pihak. Dan yang tidak kalah penting dari saksi adalah, apabila seseorang telah berumah tangga, maka sebaiknya suami/istri mengetahui hal ihwal peminjaman ini. Selain sebagai saksi, suami/istri ini adalah ahli waris yang akan menanggung bila terjadi sesuatu ke depannya.

Tentang perlunya suami atau istri untuk mengetahui tentang transaksi hutang ini, saya pernah menemui aturan ini diberlakukan oleh bagian keuangan di sebuah kantor yang bekerjasama dengan bank dalam melayani pinjaman kepada karyawannya. Apabila yang meminjam tersebut sudah berstatus menikah maka wajib untuk mengajak suami/istri saat menerima uang pinjaman.

5. membayar hutang adalah prioritas

Ada sebuah nasihat yang mengatakan jika seseorang sedang memiliki tanggungan hutang maka dia tidak boleh bergaya hidup mewah atau membeli kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya tersier. Yang harus menjadi prioritas ketika masih punya hutang adalah melunasi hutangnya. Mungkin akan banyak yang tidak setuju dengan hal ini, karena gaya hidup adalah kebiasaan yang sudah berlangsung lama dan sulit dihilangkan, he.

6. jangan berprasangka

Selain beberapa hal di atas perlu kiranya kita berbaik sangka kepada orang yang meminjam apabila orang yang meminjam tiba-tiba lama tak terdengar kabarnya. Bisa jadi ada sesuatu yang membuat yang bersangkutan tidak segera melunasi pinjamannya. Bisa ditanyakan baik-baik dan mengingatkan tentang pinjamannya.

Ada kejadian yang tak bisa saya lupakan hingga sekarang tentang seorang teman lama yang datang dan meminjam uang kepada saya. Karena setelah meminjam itu memang teman saya ini tidak pernah berkunjung lagi atau memberikan kabar lagi, saya menjadi merasa agak aneh. Ditambah lagi ada suara negatif yang masuk telinga saya membuat saya akhirnya memutuskan untuk menagih pinjaman tersebut lewat surat ( - waktu itu belum jamannya chattingan, he ).

Ternyata keputusan saya tersebut menimbulkan persoalan baru. Surat yang saya kirim tidak sampai kepada yang bersangkutan tapi malah dibaca oleh saudaranya dan anggota keluarga yang lain. Masalah pinjam meminjam ini akhirnya diselesaikan oleh sang adik dan saya baru tahu waktu itu bahwa ada sedikit masalah antara teman saya dan keluarganya sehingga surat itu dibuka tanpa sepengetahuan teman saya tersebut.

Beberapa waktu setelah kejadian itu baru saya menerima surat berisi permintaan maaf dari teman saya yang sekaligus menjelaskan kenapa dia tidak kunjung muncul dan melunasi hutangnya. Sebenarnya alasan yang dia berikan bisa diterima. Mungkin yang seharusnya adalah teman saya ini tetap menjaga komunikasi dengan saya sehingga tidak terkesan tiba-tiba menghilang.
seputar pinjam meminjam
Untuk yang memberi pinjaman :

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa menghilangkan suatu kesusahan dari seorang muslim dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan menghilangkan darinya kesusahan dari kesusahan-kesusahan akhirat. Dan barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang yang mu'sir ( kesulitan membayar hutang ), niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya."

Untuk yang meminjam :

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.”

Semoga kita termasuk orang yang amanah ketika menjadi peminjam dan bisa mendulang banyak pahala saat menjadi orang yang berkelebihan.